Movie Review - Hereditary (2018)

Sedikit curhatan singkat saya mengenai film horror Hereditary, film horror terbaik yang pernah dibuat dalam sejarah dunia perfilman!

Hereditary merupakan film debut pertama arahan sutradara Ari Aster yang bisa tampil beda dengan film horror yang sudah pernah ada sebelumnya, dan film debut pertamanya ini pula berhasil memberikan tontonan horror yang rapih

Kalau kalian suka dengan film horror yang menggunakan bumbu Jump-scared a la The Conjuring, Annabelle dkk?
Maka film Hereditary ini tidak cocok untuk anda tonton, why?
Karena film Hereditary ini tidak menggunakan bumbu Jump-scared a la The Conjuring, Annabelle dkk.

Okay sekarang saya akan membahas beberapa hal yang penting dalam film Hereditary karya sutradara Ari Aster, berikut pembahasannya:

1. Plot

Plot pada film Hereditary ini boleh dikata rapih dan gak berantakan sama sekali, dari awal hingga akhir film plotnya disajikan dengan bagus.

Tema yang dipilih sang director sekaligus penulis cerita film ini boleh dikata tergolong cukup langka alias sangat jarang digunakan dalam film horror manapun, apalagi dikemas dengan serapih ini sangat langka banget.

Pada awal hingga pertengahan film penonton dibawah untuk mencoba menebak misteri yang menimpa the Graham's family, dan pada menit ke-20 menuju ending itu penonton mulai disuguhkan sedikit-sedikit jawaban dari misteri yang menimpa keluarga tersebut.

Dan plot yang seperti itu menurut saya pribadi bukan disusun dengan asal-asalan, tapi melainkan disusun dengan sangat teliti hingga berhasil memberikan susunan konsep cerita yang rapih dari awal hingga akhir cerita filmnya. Satu misteri yang menjadi dasar kuat pondasi dalam plotnya di jawab dengan kesimpulan yang pada akhirnya menyempurnakan isi plotnya itu sendiri dengan sangat baik.

***************

2. Cast

Jajaran cast dalam film Hereditary ini sendiri boleh dikata sudah pas mantep, masing-masing actor dan actressnya bisa melakukan pendalaman karakter yang baik.

Mulai dari si Toni Collette sebagai Annie Graham, Gabriel Byrne sebagai Steve sang suami, Alex Wolff sebagai Peter sang anak bandel dan Milly Shapira sebagai Charlie sang anak kesayangan, mereka berempat telah berhasil menghidupkan karakter mereka masing-masing dengan pendalaman karakter yang bagus dan gak lebay sama sekali. Jajaran castnya mah udah gak usah diragukan lagi dah.

***************

3. Cinematography

Nah yang inilah faktor yang berhasil membuat film Hereditary bisa tampil dengan cukup mewah dan menegangkan, apalagi kalau bukan cinematography. Dan cinematographer handal dibalik film ini itu adalah seorang cinematographer berkebangsaan Polandia yaitu Pawel Pogorzelski.

Setiap scene berasa makin tegang ketika cinematographer dalam film ini beraksi memainkan kameranya untuk memberikan hasil cinematography yang indah, dan ada banyak pengambilan gambar yang terlihat mewah dan mahal dalam film ini dibeberapa scenenya.

***************

4. Scoring

Nah scoring juga merupakan hal utama yang berhasil membangun suasana horror yang menegangkan dalam film Hereditary ini, untuk scoring dalam film ini di composeri oleh seorang saxophonist asal Amerika yaitu Colin Stetson.

Setiap scene yang diiringi dengan scoring arahan dari mr. Stetson itu berhasil memberikan pengalaman menonton yang menegangkan, berasa menonton film horror classic barat rilisan 90an, dimana ketegangannya itu semakin hidup ketika scoring mulai mengiringi setiap scenenya.

Scoring arahan composer mr. Stetson ini boleh dikata jauh lebih bagus daripada scoring yang digunakan dalam film horror macam The Conjuring, Annabelle dkk, yang dimana malah membuat film-film horror tersebut menjadi biasa aja dengan scoring berujung jump-scarednya.

***************

5. Visual Effects

Bicara soal visual effects pada film horror yang satu ini boleh dikata visual effectsnya cukup bagus dan tidak kasar, beberapa scene yang menggunakan visual effects nampak menjadi menegangkan dan lebih hidup di dalam film ini.

Tidak layaknya film The Conjuring dkk, film Hereditary ini hanya menggunakan visual effects yang banyak hanya dibeberapa scene tertentu saja guna untuk membangun ketegangan yang lebih baik pada scene-scene tersebut.

***************

Kesimpulan

Kalau menurut saya pribadi, film Hereditary ini ingin tampil berbeda jika dibandingkan dengan film-film horror yang lalu-lalu dan saat ini. Dimana sang director Ari Aster ingin memberikan pengalaman penonton film horror yang gak berantakan dan gak asal jump-scared doang.

Hampir semua scenenya ditampilkan nyaris tanpa effects Jump-scared yang super lebay,  suana ketegangan yang ditampilkan dalam film ini itu murni menggunakan effects dari unsur cinematography dan scoring.

Kalau kalian nonton film Hereditary ini tuh bakalan berasa naik roller-coaster dan tentunya bakalan memorable banget dah, dimana penonton akan dibawa ke beberapa scene yang menegangkan kemudian ke beberapa scene yang menenangkan terus kembali ke scene menegangkan, kemudian berulang-ulang kembali hingga mencapai batas horror yang cukup tenang.

Saya pribadi berani memberikan nilai yang tergolong tinggi untuk film Hereditary ini, yaitu 9.5/10.
Why? Karena film ini berhasil memberikan tontonan horror yang sesungguhnya, dimana jump-scarednya bukanlah menjadi bumbu utama dalam film Hereditary ini.

Film Hereditary ini telah berhasil menunjukkan bahwa tidak selamanya film horror harus menggunakan effects Jump-scared untuk memberikan pengalaman horror yang menegangkan, cukup dengan penggarapan yang serius, plot, cast, cinematography dan scoring yang mantap sudah bisa menghasilkan film horror yang berkualitas dan memorable hingga beberapa tahun kedepan.

Dan ada 4 hal penting yang perlu kalian ketahu sebelum memutuskan untuk menonton film Hereditary ini, yaitu:

1. Film ini bersih dari adegan esek-esek, tapi ada adegan isap ganja.

2. Film Hereditary ini bukanlah film keluarga yang aman di tontonan bersama dengan anak kecil, karena ada beberapa adegan kekerasan dan ketegangan yang bisa menimbulkan efek trauma ke pada penonton dibawah usia 15 tahun.

3. Film Hereditary ini gak recommended buat kalian yang ingin menonton film horror dengan harapan adanya Jump-scarednya semacam The Conjuring dkk.

4. Film Hereditary ini tayangnya terbatas di Indonesia, hanya tayang di jaringan bioskop Cinemaxx Theater dan CGV Cinemas.

***************

Okay, kurang lebih begitulah curhatan singkat saya mengenai film horror Hereditary.

Sekian dan terimakasih, semoga curhatan singkat saya ini dapat bermanfaat buat kalian ya.

Dan selamat menikmati filmnya ya sahabat DRI! 👍

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Movie Review - Jaga Pocong (2018)

Movie Review - Sebelum Iblis Menjemput (2018)

Movie Review - A Star Is Born (2018)