Movie Review - Pride and Prejudice and Zombies (2016)

Sedikit curhatan singkat saya tentang film Pride and Prejudice and Zombies.

#SPOILERALERT

Mantap ๐Ÿ‘

Ini salah satu film Zombie Apocalypse yang menurut saya pribadi lumayan bagus dan seru, kenapa?

Karena bumbu Horrornya yang menyelipkan bumbu horror dari Zombienya, Romance, Comedy,  Drama dan Thrillernya dapet banget dah. ๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

Dan yang paling menjadi ciri khas utama dari film Pride and Prejudice and Zombies ini adalah Sound Editingnya yang kece bener sampai-sampai kadang bikin kaget para penonton secara dadakan (waktu nonton dibioskop yo), kemudian yang menjadi ciri khas kedua dari film ini adalah ya wajah cantik dari para pemeran utama dan wajah horror dari para pemeran Zombienya. ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

******************

Nah sekarang kita masuk untuk beberapa spoilernya yo ๐Ÿ˜

Nah pada menit-menit awal di film ini kita akan diperlihatkan aksi berani dari si Colonel Darcy menghadapi seorang manusia yang telah terinfeksi oleh gigitan Zombie, kemudian kita akan diperlihatkan seorang pemuda tampan dan kaya bernama Bingley yang datang ke pesta malam dan menjadi icon sesaat saja pada film ini, setelah itu kita akan kembali disuguhkan aksi berani kelima gadis cantik dari keluarga Bennet dalam menghadapi para Zombie yang berhasil menerobos dan mengacaukan acara pesta malam yang sedang berlangsung tersebut.

Okay, saya stop sampai situ aja yo soup ilernya, kalian lanjut aja cari tahu di filmnya langsung yo.
๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜

******************

Okay, saya akan membahas beberapa hal penting dalam film ini:

1. Plot

Dari awal hingga akhir film ini tuh cukup konsisten mempertahankan pondasi plotnya yang fokus dengan bumbu romance dan horrornya, setiap karakternya pun mendapatkan basic story yang cukup jelas dan tidak berlebihan.

Sang director mr. Burr Steers ingin menunjukkan bahwa film yang di adaptasi dari novel dengan judul yang sama ini bisa menjalankan plotnya dengan baik, tanpa keluar dari topic yang telah terbangun dari awal filmnya.

Dan yup, menurut saya pribadi ya mr. Steers selaku director film ini benar-benar telah berhasil konsisten dengan topic yang telah dibangun di dalam plotnya dari menit awal hingga akhir, bahkan setiap konflik yang tercipta di beberapa scene pun dapat di selesaikan dengan baik sebelum masuk ke konflik lainnya di dalam film ini.

Adanya banyak bumbu pemanis yang dicampurkan ke dalam film ini sendiri tuh gak mengganggu jalannya plot, malah yang ada semua bumbunya itu mulai dari bumbu romance, comedy, horror, thriller, action dan dramanya itu semuanya tercampur dengan baik.

*****************

2. Cast

Untuk jajaran castnya ya muantep dah, khususnya untuk kelima gadis cantik dari keluarga Bennet. Sumpah mereka berlima cuantek-cuantek dah dan pendalaman karakternya juga udah cukup bagus.

Sementar untuk pemeran pembantu lainnya ya saya rasa sudah cukup bagus juga mendalami karakter mereka masing-masing, walau masih ada yang terlihat masih rada-rada belum bisa memberikan penampilan yang baik sih yo.

Sementar untuk chemistry diantara kedua pemeran utamanya ya menurut saya pribadi udah bagus, chemistry yang ditunjukkan oleh Lily James as Elizabeth Bennet dan Sam Riley as Fitzwilliam Darcy tuh udah mantep dah, gak kalah ama chemistry pasangan romance di film romance gado-gado lainnya.

Setiap actor dan actress yang terlibat dalam film ini juga tahu bener bagaimana cara menampilkan karakter mereka dengan baik, apalagi para pemeran Zombienya yang bener-bener memberikan penampilan terbaik mereka, walau hanya sekedar sebagai zombie tapi mereka tuh pendalaman karakternya mantep dah.

*****************

3. Cinematography

Nah cinematographynya kebanyakan tampil beautiful dan memanjakan mata, karena beberapa scene yang di shot dalam lokasi yang cukup sempit dan gelap, tapi mr. Remi Adefarasin tetap bisa menghasilkan setiap scenenya dengan sangat ciamik.

Mr. Remi sendiri itu salah satu cinematographer senior dari UK yang sudah puluhan tahun berkarier dalam dunia perfilman sebagai seorang cinematographer, mr. Remi sendiri sudah pernah terlibat dalam beberapa film besar dan berhasil memberikan hasil cinematography yang bener-bener mantep.

Dan ada beberapa film ternama yang sempat melibatkan mr. Remi sebagai seorang cinematographer selain film Pride and Prejudice and Zombies (2016), yaitu ada film Elizabeth (1998), About A Boy (2001), Little Fockers (2010) dan Me Before You (2016).

*****************

4. Sound Editing dan Original Score

Sound editingnya sumpah pas mantep, penempatan beberapa musicnya tuh tepat sasaran banget, bahkan setiap scene dalam film ini tuh bisa jadi sangat dramatis dan lebih hidup tentunya.

Untuk original scorenya sendiri sumpah muantep banget dah, soale original scorenya di composeri oleh mr. Fernando Velรกzquez, yang merupakan salah satu composer ternama asal Spanyol dan juga peraih banyak penghargaan di beberapa ajang film bergengsi.

Mr. Velรกzquez juga sempat terlibat dalam beberapa film besar sebagai composer selain film Pride and Prejudice and Zombies (2016) ini, diantaranya itu adalah ada film The Orphanage (2007), The Impossible (2012), Mama (2013), Hercules (2013), Crimson Peak (2015), dan A Monster Call (2016).

*****************

5. Special Effects

Nah untuk special makeup effects artistnya tuh entah kenapa saya suka banget dengan cara sang maestro makeup artist mr. Mark Coulier membuat para jajaran cast pembantu dalam film ini menjadi zombie, sumpah dah zombie di film ini tuh jauh lebih keren dan serem ketimbang film-film zombie lainnya.

Hemm...
Kalau boleh jujur ya untuk Special Effects itu boleh dikata lumayanlah, setidak lebih bagus ketimbang World War Z dan serial Resident Evil. Walau sebenarnya mr. Coulier juga sempat tergabung dalam tim yang menangani bagian Prothesticts Makeup Designer dalam film World War Z pada tahun 2013 yang lalu.

Menurut saya pribadi ya sejauh ini film Zombie-Zombiean yang berhasil memberikan penampilan zombie yang keren, serem dan lebih wow itu ya baru film Pride and Prejudice and Zombies iniloh. Sumpah penampilan zombie di film ini tuh mantep dah, apalagi ini ngambil set ceritanya di abad ke-19san dan mr. Coulier bener-bener keren dah mewujudkan zombie tersebut di dalam film. ๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

Sang maestro Makeup Artist mr. Mark Coulier ini juga sempat terlibat dalam beberapa film besar sebagai seorang Special Makeup Effects Artist dan Prothesticts Makeup Designer / Artist, film-film tersebut diantara adalah film The Mummy Returns (2001), Harry Potter series (2001 - 2011), The League of Extraordinary Gentlemen (2003), X-Men: First Class (2011), The Iron Lady (2011), Mandela: Long Walk to Freedom (2013), The Grand Budapest Hotel (2014), Dracula Untold (2014), Spectre (2015), In the Heart of the Sea (2015), Zoolander 2 (2016), Ready Player One (2018) dan Suspiria (2018).

Oh iya mr. Mark Coulier juga pernah menang dalam beberapa acara bergengsi bareng dengan partnernya yaitu mr. J. Roy Helland dalam film biopic tentang Margaret Thatcher yang berjudul The Iron Lady (2011), dan salah satu acara bergengsi tersebut adalah acara The 84th Academy Awards (2012) untuk kategori Best Makeup and Hairstyling dalam film The Iron Lady (2011).

*****************

Kesimpulan

Back to Spoiler lagi yo. ๐Ÿ˜

Walaupun film Pride and Prejudice and Zombies ini tergolong lumayan bagus, tapi sayang sekali kelima bersaudari dari keluarga Bennet dan juga si Colonel Darcy yang tadinya hebat nan berani tuh mulai dari pertengahan film ampe endingnya dibuat menjadi amat lemah. Dibalik kekurangannya itu ada lumayan banyak aksi yang cukup menghibur dan memorable yang bisa menutupi kekurangannya.

Secara keseluruhan film Pride and Prejudice and Zombies sudah memberikan hasil eksekusi akhir yang lumayan bagus, tidak membosankan, memorable dan tentunya seru.

Dan bagi kalian yang suka film Zombie-Zombiean yang Mix ama bumbu romance macam Warm Bodies, maka film ini recommended buat anda tonton, tapi ingat ini filmnya rada-rada horrorloh ya.

Walau film Pride and Prejudice and Zombies ini gagal dalam box office,  tapi ya bisa dibilang film ini ya menurut saya pribadi telah menjadi salah satu film Based from the bestselling book yang sukses mengadaptasi cerita didalam novel ke sebuah film. Pengembangan cerita di dalam film ini juga gak terlalu extreme dan tentunya film ini berhasil menunjukkan bahwa beginilah cara mengadaptasi sebuah novel ke sebuah film dengan baik, benar dan tidak terlalu lebay.

^^^^^
Untuk nilai ya saya pribadi cukup beri nilai 7.7/10 untuk film Pride and Prejudice and Zombies ini, karena telah berhasil menampilkan tontonan yang gak membosankan dan memorable dengan bumbu romance, comedy, horror, thriller, action dan dramanya.

Sumpah saya sewaktu nonton film ini di bioskop tahun 2016 kemaren tuh saya langsung ngefans ama filn Pride and Prejudice and Zombies ini, khususnya ya kelima bersaudari dari keluarga besar Bennet.

Dan aksi Lily James sebagai Elizabeth Bennet di film itu sumpah dah keren banget, jarang-jarangloh bisa ngeliat Lily James beraksi dengan kecenya di dalam sebuah film.

*****************

Sekedar catatan:
Film Pride and Prejudice and Zombies ini ada mid-credits scenenya ya.

Sekian curhatan singkat saya tentang film Pride and Prejudice and Zombies ini, semoga bermanfaat yo.

Dan selamat menikmati filmnya ya sahabat DRI.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Movie Review - Jaga Pocong (2018)

Movie Review - Sebelum Iblis Menjemput (2018)

Movie Review - A Star Is Born (2018)