Movie Review - Venom (2018)

We are..... Nothing!
Ehh salah.... Venom... Maksudnya saya yo.
😅

Sedikit curhatan singkat saya about film Venom. 😊

Kalau menurut saya pribadi ya Venomnya om Fleischer ini lebih manusiawi, gemar bercanda dan pintar bermain kata. Dan tentunya Venom yang versi baru ini jauh lebih pinter dan gak sebodoh Venom yang di Spider-Man 3.
😄😆🤘

Okay, mari kita bahas beberapa hal penting di dalam film ini:

1. Plot

Bicara soal plot, jujur ya plotnya rada-rada aneh kalau menurut saya pribadi. Mau dibilang rapih gak, mau dibilang berantakan juga gak.

Ada sesuatu yang ingin disampaikan dalam film Venom ini melalui plotnya, tapi ya sepertinya hal tersebut malah membuat film Venom ini menjadi rada-rada aneh di sepanjang filmnya.

Apalagi pembahasan yang menyatakan manusia itu lemah dan masih banyak lagi lainnya, itu semua kalau menurut saya ya agak super weird banget dah di film ini, soale penempatannya waktunya kurang tepat.

Malah yang paling menonjol di film ini ya bumbu komedinya, yang kata directornya ya Dark Comedy, tapi saya malah lihat bumbu komedinya itu ya biasa aja dan bahkan ada beberapa scene yang nampak di paksain buat ngelucu padahal gak ada lucu-lucunya sama sekali.

Untuk bumbu thrillernya ya emang sih cukup baguslah, cara si Venom mengincar mangsanya sudah di tampilkan dengan cukup bagus dan tidak terlalu berlebihan.

Untuk bumbu drama sendiri saya rasa ya maen aman dah, seperti layaknya film-film superhero lainnya. Macam Deadpool dan Spider-Man: Homecoming yang bumbu dramanya gak terlalu lebay.

*****************

2. Cast

Nah Untuk castnya sendiri ya saya malah melihatnya kok malah kayak gak natural banget meranin karakternya mereka masing-masing, khususnya si om Tom Hardy as Eddie and Venom tuh pendalaman karakter sumpah macam nampak gak niat banget dah.

Om Hardy kayak seperti aktor yang baru ikutan maen film dan seperti di paksa banget untuk mewujudkan karakter Eddie, yang akhirnya berujung pada pendalaman karakter yang kurang melekat.

Apalagi jajaran pemeran pembantunya astagfirullah banget dah, seperti kayak gak niat banget meranin karakter mereka masing-masing. Khususnya si Michelle Williams as Anne mantannya Eddie yang sumpah banget sudah berhasil memberikan NOL besar chemistry antar karakternya dan karakter Eddie yang di perankan oleh si om Hardy.

Tapi untuk Riz Ahmed saya beri jempol dah, soale sepertinya cuman karakternya si Ahmed doang yang berhasil membangun pendalaman karakter yang bagus sebagai villain di film ini. Ahmed berhasil menghidupkan karakter Carlton Drake dengan baik, penuh misteri dan penuh tipu daya. 👍

*****************

3. Visual Effects

Bagian ini nih yang sumpah bikin saya antara sedih dan mau ketawa dah, soale dengan budget yang tergolong gede yang kurang lebih $100 million itu pihak Sony Pictures masih aja belum bisa memberikan hasil eksekusi CGI yang baik.

Sumpah beberapa scene di film Venom ini tuh CGInya nampak cheesy banget dah, apalagi pada saat scene pamungkasnya yang di tampilkan sangat-sangat kurang maksimal.

Sepertinya emang udah dari sononya dah Sony Pictures kalau ngeproduksi film dengan visual effects yang buanyak tuh rata-rata pasti kebanyakan bakalan nampak cheesy atau gak lebay dan gak halus, padahal rata-rata film yang mereka produksi menggunakan visual effects yang mayan buanyak itu budgetnya udah cukup gedeloh.

Sony Pictures sungguh sangat-sangat mengecewakan, karena tidak berhasil memberikan tampilan visual effect yang baik. Padahal ini karakternya kalau di eksekusi lebih baik lagi pasti bakalan bisa tampil lebih keren dah.

*****************

4. Cinematography

Saya cuman mau bilang aja cinematographynya juga bernasib sama halnya dengan visual effectsnya, dimana masih buanyak tampilan cinematography yang kurang maksimal dan nampak langsung maen take asal ledakannya bagus. Padahal cara seperti itu malah memberikan hasil tampilan cinematography yang berkesan asal jadi dan tidak serius.

Apalagi pas beberapa scene fightnya yang dibaluti dengan visual effects tuh nampak rada-rada kacau dah ketika cinematographynya juga berusaha untuk di maenkan, sumpah dah malah jadi kacau hasil akhir cinematographynya.

*****************

5. Score / Themesong

Untuk original scorenya aman dah, soale yang nanganin origina scorenya itu composer amazing siapa lagi kalau bukan om Ludwig Göransson, beliau setiap nanganin original score film pasti hasilnya muangep dah.

Sepertinya hasil penanganannya om Göransson kemaren di film comedy keluarga berjudul We're the Millers, di film itu om Göransson berhasil menghidupkan setiap scenenya dengan baik, bahkan perasaan penonton pun dibuat ikut merasakan suasan di dalam film itu lewat music yang dia composeri.

Begitu pula dengan film Venom ini, om Göransson lagi-lagi berhasil menghidupkan setiap scenenya dengan music yang dia composeri, bahkan di beberapa scene aneh bin garing pun bisa terselamatkan lewat original score yang om Göransson punya. 👍

*****************

Kesimpulan

Secara keseluruhan ya film solo perdananya Venom ini "Lumayan" ya, walau masih rada-rada ada yang aneh dalam plotnya dan juga beberapa kekurangan lainnya di cast, visual effects dan cinematography.

Ya paling gak film Venom ini bisa menutupi hal-hal yang rada aneh tersebut dengan menampilkan beberapa scene yang cukup menghibur, walau sebenarnya beberapa scene tersebut berkesan rada-rada di paksain biar jadi lucu padahal seharusnya gak lucu sama sekali. 😂

Jujur dari awal hingga akhir film ini sebenarnya bisa di eksekusi dengan lebih baik lagi, tapi ya apa daya sepertinya emang pihak Sony Pictures yang udah terlanjur gak bergairah untuk menangani film ini, makanya jadilah filmnya seperti sekarang ini. Gak bisa memberikan pengalaman menonton yang asyik, seru dan memorable seperti layaknya film-film superhero lainnya macam Deadpool, Guardians of the Galaxy, Iron Man 3 dan masih banyak lagi.

Okay.... Saya pribadi mah cukup beri nilai 6.7/10 buat film perdananya Venom ini, karena sudah berhasil memberikan tontonan yang cukup menghibur dengan berbagai kekurangannya.

Sony Pictures kayake lebih cocok ngeproduksi film-film animasi aja dah, soale film animasi mereka macam Cloudy with a Chance of Meatballs, Surf's Up, Hotel Transylvania dan Sausage Party tuh sumpah mantep banget hasil eksekusinya.

Kalau untuk film live-action yang dibaluti ama visual effectsnya yang mayan buanyak mah sepertinya Sony Pictures gak cocok, soale mereka seperti masih gak niat banget memberikan hasil eksekusi akhir CGI yang mantep, padahal mereka sudah menentukan budget yang tergolong buanyakloh.

*****************

Satu pesan saya, jangan terlalu berekpetasi berlebihan dengan film Venom ini, karena film Venom ini sepertinya dibuat hanya untuk ngejar duit semata tanpa memperhatikan kualitas yang baik untuk diberikan kepada para calon penontonnya beserta para fansnya.

Oh satu lagi nih, film Venom ada baiknya gak usah dibuatin sekuel dah, saole sudah cukup dah Sony Pictures mempermainkan karakter  Venom ini.

Selamat menikmati filmnya ya sahabat DRI, sekian dan terimakasih! 😘

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Movie Review - Jaga Pocong (2018)

Movie Review - Sebelum Iblis Menjemput (2018)

Movie Review - A Star Is Born (2018)